Knowledege Content
Seiring meleknya masyarakat Indonesia terhadap cryptocurrency atau kripto, istilah yang mendukung seperti Blockchain juga mulai mendapat perhatian. Namun tidak semua orang paham dengan apa itu blockchain.
Menyelami pengertiannya, apa itu blockchain adalah pengembangan teknologi dengan sistem digital yang membuat penyimpanan data jadi terintegrasi satu sama lain. Sistem ini menjadi populer belakangan karena sistem ini dinilai bisa digunakan di berbagai sektor bisnis. Bukan hanya di kalangan komunitas IT, namun teknologi ini mulai familiar di kalangan masyarakat awam. Fenomena yang berawal dari perkembangan teknologi internet ini kian menjadi sorotan masyarakat umum.
Akan tetapi, masih banyak orang yang tidak memahami baik dengan konsep ini dan berpikir bahwa apa itu blockchain hanya terbatas tentang sistem kripto semata. Padahal sistem ini sebenarnya memiliki berbagai manfaat.
Diperkenalkan pertama kali oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008, Blockchain sederhananya adalah sebuah buku besar digital yang mencatat transaksi kripto. Dilansir dari investopedia, meski terkesan rumit, apa itu blockchain sejatinya hanyalah sebuah database. Blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi. Penggunaannya tidak terlepas dari Bitcoin dan Cryptocurrency lainnya. Teknologi blockchain adalah mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi informasi secara transparan dalam jaringan bisnis.
Sebelum lebih lanjut membahas pengertian blockchain, mari kita bahas database terlebih dahulu. Database adalah kumpulan informasi yang disimpan secara virtual pada sistem komputer. Block yang memiliki arti kelompok dan chain yang artinya rantai. Pengertian dari penamaan teknologi ini mencerminkan bagaimana cara kerja blockchain. Dimana, teknologi tersebut memanfaatkan resource komputer untuk menciptakan blok-blok yang terhubung (chain).
Blok-blok yang saling terhubung nantinya digunakan untuk mengeksekusi sebuah transaksi. Teknologi ini memang cukup menarik karena sifatnya yang tidak terpusat. Blockchain mampu berjalan sendiri menggunakan algoritma komputer tanpa ada sistem tertentu yang mengaturnya. Basis data blockchain menyimpan data dalam blok yang dihubungkan bersama dalam sebuah rantai. Data bersifat konsisten secara kronologis karena Anda tidak dapat menghapus atau mengubah rantai tanpa konsensus dari jaringan. Akibatnya, Anda dapat menggunakan teknologi blockchain untuk membuat buku besar yang tidak dapat diubah atau tetap untuk melacak pesanan, pembayaran, akun, dan transaksi lainnya. Sistem memiliki mekanisme bawaan untuk mencegah entri transaksi yang tidak sah dan menciptakan konsistensi dalam tampilan bersama dari transaksi ini.
Lalu, apa itu blockchain selanjutnya akan melakukan pencatatan mata uang virtual yang disimpan dalam database. Setiap catatan transaksi yang dilakukan individu, yang sering disebut block, kemudian dihubungkan bersama dalam sebuah daftar yang bernama chain dengan prinsip kriptografi. Kedua kata itulah yang akhirnya membentuk sebuah istilah bernama blockchain.
Lantas, kenapa teknologi blockchain istimewa dan dianggap aman? Karena jaringan di dalamnya tidak memiliki otoritas pusat. Artinya, setiap individu memiliki fasilitas yang sama dalam mengakses jaringan blockchain.
Selain itu, apa itu blockchain juga merupakan sebuah sistem yang aman dan terproteksi dari tangan jahil seperti hacker. Setiap blok baru terhubung ke semua blok sebelumnya dalam rantai kriptografi, sehingga hampir tidak mungkin untuk diutak-atik.
Selanjutnya, semua transaksi yang terjadi dalam blok akan divalidasi dan disetujui oleh mekanisme konsensus, memastikan bahwa setiap transaksi sudah benar dan tepat.